LAPORAN HASIL PENELITIAN “Menangkis Pengaruh Negatif Globalisasi”
BAB. 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Globalisasi yang kian hari semakin memanas, memiliki dampak yang sangat signifikan dan sangat berpengaruh terhadap lingkungan kita. Separti halnya yang kita ketahui perubahan cuaca yang sangat ekstrim terjadi disebabkan karena globalisasi. sikap manusia yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar adalah penyebab awal meluasnya dampak globalisasi. Dapat kita ketahui lapisan es yang terdapat di kutub utara dan kutub selatan kian hari semakin menipis dan ini menjadikan volume air laut semakin naik, sehingga secara perlahan kepulauan Indonesia akan tenggelam. Apabila hal ini tidak dengan segera kita atasi, bukan tidak mungkin dalam kurun waktu 500 tahun yang akan datang Indonesi tinggalah seuntai sejarah. rus Globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama Indonesia, telah memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat. Globalisasi dapat diartikan sebagai proses penyebaran unsur- unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.
Pelajar pada era globalisasi sekarang ini seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme (acuh tak acuh, tak peduli). Generasi muda saat ini juga bersifat anarkisme dalam menyuarakan kepentingan rakyat, bahkan banyak masyarakat yang menganggap generasi muda sekarang disibukkan oleh tawuran dan bentrokan. Sehingga pada akhirnya keamanan masyarakat menjadi terganggu dan kehidupan pembelajaran di lembaga pendidkian atau sekolah tidak kondusif yang menimbulkan adanya kekhawatiran adanya krisis moral generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan sosial menjadi lebih baik namun terhalang oleh kebahagiaan dunia semata. Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika. Sehingga secara langsung para pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya. Terutama bila para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal pengetahuan agama yang kuat. Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi ini. Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih mendapatkan banyak pengaruh
Jika dilihat dari segi sistem pendidikan yang ada di Inonesia, sistem pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan dan menjejalkan pada penguasaan kognitif akademis. Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah dinomorduakan. Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin tata krama, sopan santun, dan etika moral. Hal inilah yang membuat kami tertarik untuk membahas masalah yang menyangkut Globalisasi.
2. Masalah Penelitian Pelajar pada era globalisasi sekarang ini seperti kehilangan arah dan tujuan. Mereka terjebak pada lingkaran dampak globalisasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme (acuh tak acuh, tak peduli). Generasi muda saat ini juga bersifat anarkisme dalam menyuarakan kepentingan rakyat, bahkan banyak masyarakat yang menganggap generasi muda sekarang disibukkan oleh tawuran dan bentrokan. Sehingga pada akhirnya keamanan masyarakat menjadi terganggu dan kehidupan pembelajaran di lembaga pendidkian atau sekolah tidak kondusif yang menimbulkan adanya kekhawatiran adanya krisis moral generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan sosial menjadi lebih baik namun terhalang oleh kebahagiaan dunia semata. Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika. Sehingga secara langsung para pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya. Terutama bila para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki bekal pengetahuan agama yang kuat. Tak hanya itu saja, dari segi ilmu pengetahuan kita memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi ini. Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih mendapatkan
3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : Agar mengetahui dampak positif maupun negatif dari Globalisasi bagi pelajar Untuk memengaruhi siswa/i agar mempunyai sikap selektif terhadap pengaruh Globalisasi khususnya di bidang pendidikan dan budaya Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh Agar para pelajar di Indonesia tidak lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia Dapat mengetahui perkembangan teknologi akibat dari Globalisasi agar tidak ketinggalan zaman Memudahkan para pelajar agar mengetahui kondisi dunia yang lebih cepat berubah agar tidak terjebak dalam arus dunia yang menyesatkan.
BAB.2 KERANGKA TEORI Menurut asal katanya, kata "GLOBALISASI" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005) Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Dalam pengertian Globalisasi terdapat beberapa ciri yaitu: Meningkatnya masalah bersama seperti dalam bidang lingkungan hidup, inflasi regional dan krisis multinasional. Peningkatan interkasi cultural melalui perkembangan media massa (terutama dalam film, music, televisi dan transmisi berita dan olahraga). Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung dan berakibat pada pertumbuhan perdagangan Internasional.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti: a. Selalu meningkatkan pengetahuan b. Patuh hukum c. Kemandirian d. Keterbukaan e. Rasionalisasi f. Etos kerja; g. Kemampuan memprediksi h. Efisiensi dan produktivitas; i. Keberanian bersaing j. Manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya: a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan b. Lembaga keagamaan c. Indutri internasional dan lembaga perdagangan d. Wisata mancanegara e. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional f. Lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional g. Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain. Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara- negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi. Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat. Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif. Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain. Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya : Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu- individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya : Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Globalisasi berpengaruh hampir semua di kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi dan masyarakat di kota. Namun, ada pula masyarakat yang tidak dapat menerima globalisasi atau bahkan menolaknya, seperti masyrakat di daerah terpencil, penduduk yang status sosialnya rendah atau mungkin dibawah rata – rata. Unsur globalisasi yang susah di terima oleh masyarakat adalah : Teknologi yang rumit dan mahal Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi Unsur budaya yang susah di sesuaikan oleh lingkungan masyarakat Unsur globalisasi yang mudah di terima oleh masyarakat adalah : Unsur yang mudah di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Teknologi yang dapat diterima dengan masyarakat Pendidikan formal di sekolah
BAB.4 METODE PENELITIAN Metode yang kami gunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan cara kami mengumpulkan data dengan menggunakan metode historis.
BAB. 5 ANALISIS DATA 1. Dampak dari Pengaruh Globalisasi Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap pelajar begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Sehingga muncul dampak Pengaruh Globalisasi, baik berupa dampak positif maupun negative. Dampak Positif bagi pelajar akibat pengaruh Globalisasi: Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan Mudah melakukan komunikasi Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi) Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran Memacu untuk meningkatkan kualitas diri Dapat mengetahui dan mempelejari sejarah dan kebudayaan – kebudayaan yang berasal dari luar negeri
Adapun Dampak Negatif bagi pelajar akibat pengaruh Globalisasi : Banyaknya informasi yang didapat tetapi tidak semuanya dapat disaring dengan baik Membuat para pelajar tidak kreatif, karena terbentuknya sikap konsumtif dari pelajar Membuat para pelajar memiliki sikap untuk menutup dirinya sendiri dan berpikir sempit Banyaknya pelajar yang meniru perilaku buruk yang berasal dari orang asing yang datang ke Indonesia Pelajar mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara Majunya teknologi sehingga membuat para pelajar merasa tidak membutuhkan orang lain. Hal ini menyebabkan para pelajar mempunyai sikap individualis Para pelajar Indonesia kebanyakan memiliki pola gaya hidup kebarat-baratan
Globalisasi telah membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat dunia. Tidak ada sekat yang menghalangi terjadinya komunikasi antarindividu. Globalisasi juga telah menyuguhkan banyak informasi yang berasal dari negara lain. Berbagai macam informasi mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Banyak hal positif dari pertukaran arus informasi ini kita dapat. Namun juga tidak sedikit hal yang negatif yang terkandung di dalamnya. Demikian juga lewat televisi kita, banyak disuguhkan film-film asing. Umumnya kita merasa terhibur apabila menonton film-film asing, seperti telenovela. Dengan demikian, kita tidak kuasa menahan informasi dan pengaruh dari luar. Bagaimana sikap kita terhadap globalisasi ini? Globalisasi bisa berdampak positif, bisa juga berdampak negatif. Kita harus pandai atau arif menyikapinya. Kita harus pandai-pandai dalam memilih informasi termasuk film-film dari luar. Informasi atau film dari luar yang baik (positif) kita ambil, sedangkan informasi
Tindakan atau Antisipasi pengaruh Negatif Globalisasi Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti seadil-adilnya dan sebenar-benarnya. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar